Piutang dalam bisnis adalah sesuatu yang umum. Akan tetapi, untuk keperluan administrasi, piutang wajib dicatat, baik oleh perusahaan maupun pribadi. Pencatatan saldo piutang dagang sendiri bertujuan untuk mempermudah pengelola dalam memastikan ketersediaan kas atau mengatur waktu pembayaran. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui cara mencatat saldo piutang dagang yang tepat. Informasi lengkapnya bisa Anda simak pada ulasan berikut!
Apa itu Piutang Dagang
Piutang dagang adalah jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atas barang atau jasa yang telah diserahkan tetapi belum dibayar. Piutang dagang muncul sebagai hasil dari transaksi penjualan kredit, di mana pelanggan diberikan jangka waktu tertentu untuk melakukan pembayaran setelah barang atau jasa diterima.
Dalam laporan keuangan, piutang dagang termasuk dalam kategori aset lancar karena diharapkan dapat dicairkan dalam waktu dekat. Pengelolaan piutang dagang yang efektif sangat penting untuk menjaga arus kas dan kestabilan keuangan perusahaan. Ini juga untuk memastikan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya tepat waktu.
Cara Mencatat Saldo Piutang Dagang dalam Menjalankan Bisnis
Mengelola piutang dagang sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Untuk mencatat piutang dagang yang efektif, ada beberapa metode yang dapat diterapkan. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Mencatat Transaksi Pembelian atau Penjualan
Langkah awal dalam pencatatan saldo piutang adalah mencatat setiap transaksi pembelian atau penjualan yang menimbulkan piutang dagang. Pada tahap ini, penting untuk mencatat detail seperti nama pelanggan atau pemasok, jumlah piutang, tanggal transaksi, serta informasi terkait lainnya agar semua data tercatat dengan jelas.
2. Pembuatan Akun Piutang Dagang
Setelah semua transaksi tercatat dalam buku harian, langkah berikutnya adalah membuat akun piutang dagang dalam buku besar perusahaan. Akun ini berfungsi untuk memantau total piutang dagang yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Pencatatan Pembayaran Piutang Dagang
Ketika ada pembayaran dari pelanggan terkait piutang dagang, catatlah pembayaran tersebut dalam buku besar perusahaan dan kurangi jumlah piutang yang masih harus dibayar. Proses ini harus dilakukan segera untuk menghindari kelalaian atau keterlambatan dalam pengurangan saldo piutang.
4. Rekonsiliasi Piutang Dagang
Secara rutin, lakukan rekonsiliasi piutang dagang dengan mencocokkan catatan pelanggan dan pembayaran yang telah diterima. Tujuannya adalah untuk memverifikasi saldo piutang dagang perusahaan dan memastikan bahwa catatan sesuai dengan informasi dari pelanggan.
5. Melakukan Pelaporan Piutang Dagang secara Berkala
Secara rutin, buatlah laporan mengenai piutang dagang untuk mengevaluasi status dan kesehatan arus kas perusahaan. Laporan ini harus mencakup rincian piutang yang belum dibayar, umur piutang, dan tren pembayaran untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan terkait strategi penagihan dan pengelolaan piutang.
Nah, itulah informasi cara mencatat saldo piutang dagang dalam sebuah bisnis. Pencatatan ini dibutuhkan bagian administrasi untuk pengelolaan arus kas perusahaan. Namun, apabila Anda ingin pengelolaan piutang dagang autopilot Anda bisa menghubungi DW Insurance. Dapatkan layanan piutang dagang untuk bisnis Anda.